Pontius Pilatus: seorang panglima tentara Roma yang cemerlang, keturunan keluarga terpandang, mempunyai seorang patron politik yang bisa diandalkan. Karier politik terbuka lebar di masa depan. Impian itu menjadi kenyataan ketika Sejanus, tangan kanan Kaisar sekaligus patronnya, merekomendasikan dirinya menjadi gubernur Yudea di Palestina. Dengan langkah mantap dan didampingi Procula, istrinya yang cantik dan pintar, Pontius Pilatus mencoba mewujudkan dirinya sebagai seorang gubernur kekaisaran Romawi. Kenyataan konkret di Palestina tidak semulus apa yang dibayangkan Pontius Pilatus. Baru saja menjabat sebagai gubernur, Pilatus sudah dihadapkan pada suatu unjuk rasa besar-besaran dari bangsa Yahudi, hanya gara-gara masalah yang dianggapnya sepele. Kesalahan mengambil keputusan akan membuat dirinya mendapat julukan pembantai bangsa Yahudi. Intrik-intrik dari para penguasa lokal bisa membuat karier politiknya terpuruk. Mampukah Pilatus mengatasi berbagai kemelut politik dan persekongkolan yang akan menjerumuskan dirinya? Bagaimana dia mencoba mengambil hati bangsa Yahudi? Apa yang terjadi ketika patron politiknya, Sejanus, dihukum mati oleh Kaisar? Sebuah buku yang bisa melengkapi Perjanjian Baru. Didasarkan atas data-data sejarah yang akurat dan dikisahkan secara mengasyikkan akan membuat Anda tidak akan melepaskan buku ini sampai halaman terakhir.